www.mobilmotorindonesia.blogspot.com

Kesan Pertama sebagai Pengemudi dan Penumpang Luxio


Untuk mengetahui performa Daihatsu Luxio, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengajak 22 wartawan untuk mencoba lima unit Luxio dari berbagai varian. Rute tes Semarang–Bawen–Salatiga–Bawen–Ambarawa–Mangelang– Yogyakarta–Solo.


Berdasarkan transmisi, dicoba 3 unit otomatik dan 2 manual. Khusus untuk varian paling top adalah X A/T yang dilengkapi dengan ABS.

Tes ini belum maksimal karena alat ukurnya adalah visual dan perasaan. Sebagai pembanding pun bergantung pada pengalaman masing-masing wartawan. Di samping itu, jumlah penumpang tidak maksimum. Paling banyak, pengemudi dan penumpang 5 orang dewasa.

Meski begitu, dengan pengalaman yang diperoleh wartawan yang pernah mencoba kendaraan lainnya, tes ini cukup sebagai masukan bagi calon pembeli atau peminat Luxio. Di samping itu, bak seorang pakar, wartawan juga coba mencari aspek yang masih harus ditingkatkan Daihatsu terhadap Luxio sehingga membuat konsumennya makin nyaman dan aman.

Medan Tes
Situasi jalan yang dilalui tes sangat pas buat operasional. Ada jalan tol (Semarang-Unggaran), jalanan penuh tanjakan (Unggaran, Salatiga, dan Ambarawa), dalam kota (Magelang, Yogyakarta, dan Solo). Semua jalan yang dilalui beraspal mulus.

Agar informasi yang disampaikan bisa maksimal, Kompas.com mengemudikan versi otomatik, duduk sebagai penumpang depan, tengah, dan belakang. Di samping itu, tentu saja ada diskusi dengan rekan wartawan lainnya tentang kesan mereka, baik sebagai pengemudi, maupun penumpang Luxio.

Otomatik
Paling enak, ya... transmisi otomatik. Pasalnya, pengemudi cuma memainkan gas dan rem untuk meningkatkan kecepatan, memperlambat, dan menghentikan laju kendaraan. Tuas persneling yang berada di tengah dasbor mudah dicapai. Pengoperasiannya dengan menggeser tongkat maju-mundur.

Transmisi otamatik 4 percepatan, ternyata gigi tertinggi buat “overdrive” (OD). Lainnya adalah D, 2, dan L. Pada beberapa tanjakan yang cukup berat dengan kecepatan 60 km, untuk memperoleh tenaga harus pindah ke posisi 2.

Kick down, atau terjadinya perpindahan gigi ke posisi lebih rendah atau putaran mesin naik dengan cepat agar akselerasi makin cepat, terjadi pada putaran 2.500 rpm. Ini bisa dirasakan dengan makin kuatnya tarikan mesin. Suara mesin juga makin keras.

Transmisi otomatik dilengkapi dengan tombol OD cukup ditekan dengan jempol tangan kiri. Juga ada indikator pada panel instrumen, tepat berada di dalam lingkaran tachometer dan ditempatkan bersama dengan indikator bahan bakar.

Bila OD diaktifkan, lampu indikator di panel instrumen mati. Kondisi seperti ini dianggap standar oleh beberapa rekan wartawan. Akibatnya, saat mengemudi pada kondisi normal, tarikan terasa lambat. Begitu juga reaksi kendaraan saat di-“kick down”.

Dengan kondisi seperti ini, asumsi yang bisa muncul pertama kali, matik Luxio loyo. Padahal OD hanya digunakan di jalan tol datar dengan kondisi lalu lintas yang tidak terlalu ramai. Atau, bisa pula saat berada di dalam kota, dengan kondisi mengemudi santai sembari mengirit konsumsi bahan bakar.

Dengan OD diaktifkan, perbandingan gigi jauh lebih rendah dibandingkan gigi 5 dari versi matik. Sebagai contoh, gigi 5 manual perbandingan 0,838, sedangkan OD matik, 0,626.

Kondisi normal, OD harus dinonaktifkan dapat diketahui melalui indikator pada panel instrumen. Saat aktif, lampu OD mati. Sebaliknya, bila berfungsi, lampu menyala.

Dengan mematikan OD, tarikan minivan terasa cukup mantap. Mesin jadi lebih responsif begitu ketika kick down dilakukan untuk mendahului kendaraan lain. Untuk bermanuver juga jadi lebih enak, selama perjalanan gigi L tidak pernah dioperasikan.

Pada transmisi manual, dari rekan-rekan wartawan sempat menjajal, memberikan nilai positif, baik terhadap akselerasi, maupun operasional perpindahan gigi.

Indikator Matik
Pada malam hari atau kondisi gelap, terasa ada yang agak merepotkan. Tentu saja juga lebih merepotkan bagi mereka yang pertama kali mengemudi dengan transmisi otomatik pada Luxio. Pasalnya, untuk memastikan posisi gigi, harus dicari dulu.

Meski ada indikator pada panel instrumen, ukurannya terlalu kecil dan hanya ditayangkan dalam bentuk huruf. Warna juga tidak mencolok karena seperti angka digital biasa. Begitu juga latar belakang layar. Sebaiknya, Daihatsu menempatkan indikator ini sendiri dan mudah dilihat. Misalnya, posisi paling kanan dari instrumen dengan susunan seperti pada tongkat transmisi P-R-N-D–L-2. Kalau perlu, gunakan variasi warna.

Hal yang sama juga terjadi pada bezel tongkat pemindah gigi. Di malam hari, bagian itu tidak bisa dilihat sama sekali, baik huruf maupun garis posisi. Untuk memudahkan pengemudi, disarankan Daihatsu menggunakan indikator yang memantulkan sinar bila gelap. Untuk indikator seperti bensin, sebaiknya juga menggunakan warna yang lebih terang dan bukan dasarnya terang. Sekarang untuk digital lagi tren warna biru!

Kenyamanan
Sebagai pengemudi, posisi duduk cukup nyaman kendati setir tidak bisa disetel. Meski begitu, ukuran pedal gas dan rem terlalu kecil. Padahal, untuk matik, keduanya sangat penting. Bagian yang dirasakan cukup mengganggu adalah posisi cantolan sabuk pengaman di pilar pintu yang terlalu tinggi. Akibatnya, baik pengemudi maupun penumpang, sabuk pengaman posisi menahan berada dekat leher atau di atas bahu.

Posisi duduk penumpang depan dan tengah sangat oke. Namun sayang, ketinggian jok dan penahan kepala (headrest) agak rendah. Bagi pengemudi dan penumpang berpostur tinggi, saat penahan kepala ditarik maksimal, posisinya persis di belakang leher. Kalau pun dipaksakan dengan memosisikan kepala pas di sandarannya, tubuh harus dimiringkan lagi. Ini juga menyulitkan. Terutama jok deret ketiga atau belakang kendati sandarannya bisa dimiringkan. Jok yang satu, posisi tetap!

Suara mesin bisa diredam dengan baik. Begitu juga saat meluncur pada kecepatan tinggi. Padahal, mesin persis berada di bawah pengemudi dan penumpang depan. Namun, AC, terutama untuk penumpang belakang, dirasakan masih belum maksimal.
kompas.com

3 komentar:

  1. masih lebih baik suzuki apv arena,tenaganya di tol jauh lebih powerfull

    BalasHapus
  2. semangat...good banget ni artikel...manteppppp....
    Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

    BalasHapus
  3. semangat...good banget ni artikel...manteppppp....
    Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia

    BalasHapus